1.1
Hakekat,fungsi dan peranan media dalam pembelajaran
Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran
komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata ”medium” yang secara harfiah berarti ”perantara”, yaitu perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver), seperti film, televisi,
diagram, bahan tercetak, komputer, dan instruktur. Dalam proses pembelajaran
terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya
merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan ini disampiakan oleh
guru kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran
tertentu yang disebut metode.
Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran
atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (message) yang disampaikan oleh sumber
pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agr pesan-pesan
tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.
Pemahaman terhadap konsep media pembelajaran tidak terbatas hahya kepad peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan atau informas (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut. Dengan demikian, konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan dan pesan yang mengandung dalam satu kesatuan yang utuh.
Pemahaman terhadap konsep media pembelajaran tidak terbatas hahya kepad peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan atau informas (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut. Dengan demikian, konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan dan pesan yang mengandung dalam satu kesatuan yang utuh.
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana banru
untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu,
media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajran itu sendiri. Levi &
Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pengajaran, khususnya media
visual, yaitu:
a.
Fungsi atensi
Media
visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan yang menyertai teks materi pelajaran. Media gambar khususnya gambar
yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan
perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian,
kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b.
Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial atau ras.
c.
Fungsi kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar
d.
Fungsi kompensatoris
Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat
kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa
yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan
teks atau disajikan secara verbal.
Secara umum
peranan media pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran
lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus peranan media
pembelajaran adalah:
a.
Menyampaian
materi pembelajara dengan prnyearagaman
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang
berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
b.
Membuat proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media
dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik
secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan
suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
c.
Membuat proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara
aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d.
Mengefisiensi
waktu dan tenaga
Dengan
media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan
tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara
berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
e.
Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa
Media
pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan
utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang
memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f.
Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media
pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung
seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan
waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
g.
Media dapat
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai
ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h.
Mengubah peran
guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru
dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi
perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar
siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
2.2
Jenis dan kriteria media pembelajaran
Menurut
Heinich, Molenda, Russel (1996:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam
pembelajaran adalah media
nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer
multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Secara garis besar media pembelajaran
dapat diklasifikasikan atas:
1. Media
grafis
Karakteristik
yang dimiliki adalah bersifat konkret,dapat mengatasi batasan ruang dan
waktu, dapat memperjelas suatu
masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah
harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri
abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses,terkadang
menggunakan simbo-simbolverbal
(pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
Contoh: gambar, foto, grafik,
bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
2. Media
audio
Karakteristiknya
adalah mampu mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas),pesan/program
dapat direkam dan diputar kembali, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi
aktif pendengarnya, dapat
mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran
musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran
(pada jenis media radio).
3. Media
proyeksi diam
Karakteristik
umum media ini adalah pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa
secara serentak, penyajiannya
berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek-obyek secara
diam (pada media dengan
penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap,
lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan
tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual,
praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori
danpraktek secara terpadu,
menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan
obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih
realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.
4. Media
permainan dan simulasi
Karakteristik
dari media ini adalah melibatkan pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar
tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol adalah aktivitas interaksi
antar pebelajar, dapat
memberikan umpan balik langsung,
memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi nyata di
masyarakat, memiliki sifat luwes, mampu meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar, mampu mengatasi keterbatasan
pebelajar yang sulit belajar dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya
mudah dibuat serta diperbanyak.
Berdasarkan
perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat
kelompok yaitu:
1.
Media hasil teknologi cetak.
Teknologi
cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan
materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau
photografis. Karakteristiknya adalah teks dibaca secara linear, menampilkan komonikasi secarasatu
arah dan reseptif, ditampilkan
secara statis atau diam, pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan,
berorientasi atau berpusat pada
siswa, informasi dapat
diatur atau ditata ulang oleh pemakai. Contoh : teks, grafik, foto atau representasi
fotografik
2.
Media hasil teknologi audio-visual.
Teknologi
audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar. Karakteristiknya adalah bersifat linear, menyajikan visual yang dinamis, digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang, merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak, dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif, berorientasi pada guru.
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar. Karakteristiknya adalah bersifat linear, menyajikan visual yang dinamis, digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang, merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak, dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif, berorientasi pada guru.
3.
Media hasil teknologi yang berdasarkan computer.
Teknologi berbasis computer merupakan
cara menghasilkan atau
menyampaikanmateri dengan menggunakan sumber-suber yang berbasis
micro-prosesor. Karakteristiknya adalah dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau
secara linear, dapat
digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang, gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan
simbol dan grafik, prinsip-prinsip
ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini, beroriatasi pada siswa dan melibatkan
interaktifitas siswa yang tinggi. Contoh:
4.
Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi
computer
Teknologi
gabungan adalah cara unntuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.
Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses
memori yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi
ditambah dengan pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player,
perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
Karakteristiknya adalah dapat
digunkan secara acak, sekuensial, linear, dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan
saja dengan direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya, gagasan disajikan secara realistik sesuai
dengan pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah
pengendalian siswa, prinsip
ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalam pengembangan dan
penggunaanpelajaran, pembelajaran
ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika
pengetahuan itu digunakan, bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa, bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan
visual dari berbagai sumber.
Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi:
1.
Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan suara
saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk
orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran
2.
Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip,
slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan
gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
3.
Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan yang lebih baik
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Jenis media
pembelajaran menurut daya liput terbagi menjadi:
1.
Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan
media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah
anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.seperti radio dan televisi serta
internet
2.
Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat
media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutup dan gelap.
media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutup dan gelap.
3.
Media untuk pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya
hanya untuk seorang diri termasuk media ini adalah modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer.
Dilihat dari bahan-bahannya, media terbagi
menjadi:
1.
Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah
diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, danpenggunaannya tidak
sulit.
2.
Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan
dasarnya kompleks sulit didapat serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai.
2.3
Langkah-langkah penggunaan dan pemanfaatan media
pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, terdapat dua unsur
penting yang tidak bisa diabaikan, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.
Kedua unsur ini saling berkaitan karena pemilihan suatu metode mengajar akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang akan digunakan. Media
pembelajaran merupakan suatu program yang dibuat dengan rancangan yang
sistematis melalui berbagai langkah pengembangan yang melibatkan berbagai
terampil dan ahli serta menggunakan berbagai jenis peralatan.
Pemanfaatan
media merupakan salah satu jalan untuk memudahkan seorang pendidik dalam
melaksanakan tugasnya.
Oleh sebab itu perlu dirancang pemanfaatan media pembelajaran sebaik
mungkin agar supaya pemanfaatan media pembelajaran dapat efektif. Ada beberapa
pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan
media pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain :
1.
Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroom setting)
Dalam tatanan (setting) ini, media
pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya
tujuan tertentu. Pemanfaatannya pun dipadukan dengan
proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
Dalam merencanakan pemanfaatan media itu
guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung
tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk
mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan
ketiga hal itu, yang meliputi tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya.
2.
Pemanfaatan media di luar situasi kelas
Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi dapat dibedakan dalam dua
kelompok utama:
a.
Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu
digunakan tanpa di kontrol atau diawasi. Pemakai media menggunakan media
menurut kebutuhan masing- masing. Biasnya pemakai media menggunakannya secara
perorangan. Dalam menggunakan media ini pemakai tidak dituntut untuk mencapai
tingkat pemahaman tertentu.
b.
Pemanfaatan
media secara terkontrol adalah bahwa media
itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur
secara sistematis untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam
pemanfaatan media ini peserta didik harus diorganisasikan dengan baik terlebih
dahulu. Sasaran didik diatur
dalam kelompok-kelompok belajar.
c.
Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok
atau massal. Media
dapat digunakan secara perorangan. Artinya, media itu digunakan oleh orang saja.
Penggunaan media pembelajaran tidak asal-asaln menuru
keinginan guru, tidak terencana, dan sistematik. Guru harus memanfaatkannya
menurut langkah-langkah tertentu dengan perencanaan yang sistematik. Djamarah
dan Zain mengatakan bahwa,”ada enam langkah yang dapat ditempuh guru pada waktu
ia mengajar dengan mempergunakan media”. Langkah-langkah itu adalah:
a.
Merumuskan tujuan pembelajaran dan emanfaatkan media
b.
Persiapan guru
c.
Persiapan kelas
d.
Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media
e.
Langkah kegiatan siswa
f.
Langkah evaluasi pengajaran
Pada fase memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan
guna mencapai tujuan, prinsip dan dasar pertimbangannya patut di[erhatikan.
Sebelum media pembelajaran digunakan, seorang guru harus mempelajari cara
penggunaan serta menganalisis keakuratan media tersebut terhadap isi materi
yang akan diajarkan. Pada fase ini siswa harus mempersiapkan materi agar
kegiatan pembelajara dapat berlangsung dengan baik dan terjadi timbal balik.
2.4
Lingkungan sebagai media pembelajaran
Penggunaan media grafis, tiga dimensi, dan proyeksi seperti telah di
jelaskan sebelumnya, pada dasarnya menvisualkan fakta,gagasan, kejadian,
peristiwa dalam bentuk tiruan dari keadaan sebenarnya untuk dibahas dalam
kelas dalam membantu proses pengajaran. Dilain pihak guru dan siswa bisa mempelajari keadaan yang sebenarnya
diluar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang actual untuk
di pelajari, diamati dengan hubungan dalam proses belajar dan mengajar.
Cara ini lebih bermakana siswa dihadapkan dengan persoalan yang
sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, ebih factual kebenarannya lebih
dapat dipertanggung jawabkan. Membawa keas atau para siswa ke luar kelas dalam
rangka kegiatan belajar tidak terbatas oleh waktu. Artinya tidak selalu memakan
waktu yang lama,tetapi tidak saja dalam satu atau dua jam pelajaran tergantung
kepada apa yang akan di pelajarinya. Ada beberapa cara mempelajari lingkungan
sebagai media dan sumber belajar yaitu dengan cara survey , kemping atau berkemah, field trip atau karya wisata, praktek lapangan, proyek pelayanan dan pengabdian
terhadap masyarakat, mengundang
nara sumber dan sebagainya.
Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses
pendidikan dan pengajaran
secara umum dapat di kategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar yaitu lingkungan social, lingkungan alam dan lingkungan buatan. Ketiga lingkungan di atas dapat di
manfaatkan sekolah daam proses belajar mengajar melalui pelaksanaan yang
seksama oleh para guru dibidang studi baik secara sendiri maupun bersama.
Penggunaan lingkungn belajar
dapat dilaksanakan
dalam jam pelajaran bidang studi di luar jam pelajaran dalam bentuk penugasan
kepada siswaatau dalam waktu khusus yang sengaja disiapkan pada akhir semester
atau pertengahan semester. Teknis penggunaan lingkungan sebagai belajar
hendaknya di tempatkan sebagai media maupun sebagai sumber belajar dalam
hubungan dengan materi bidang study yang relevan. Dengan demikian lingkungan
dapat berfungsi untuk memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip dan
konsep yang dipelajari dalam bidang studi yang bias dijadikan sebagai
laboratorium belajar para siswa. Pemanfaatan lingkungan sebagai media
pembelajaran ini lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung
dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami. Kelebihan
Pemanfa’atan Lingkungan Sebagai Media Pengajaran diantaranya:
1.
Kegiatan
belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam,
sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
2.
Hakikat
belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan situasi dan
keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
3.
Bahan-bahan
yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya
lebih akurat.
4.
Kegiatan
belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau
mendemonstrasikan, menguji fakta.
5.
Sumber
belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka
ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan
lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang
ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan
kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.
Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus memenuhi beberapa
syarat tertentu diantaranya :
1.
Harus
sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran
2.
Dapat
menarik perhatian siswa
3.
Hidup
dan berkembang di tengah-tengah masyarakat
4.
Dapat
mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan,
5.
Berhubungan
erat dengan lingkungan siswa
6.
Dapat
mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran,
PT.Grafindo Persada, Jakarta 1997.
http://warungbelajarbebas.blogspot.com/2012/05/pemanfaatan-dan-penggunaan-media.html
http://zulkafri2.blogspot.com/2012/12/langkah-langkah-pemanfaatan-media.html
Sudjana Nara, Ahmad Riva’i, Media
Pengajaran, Sianar Baru Algesindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar