.showpageArea a { text-decoration:underline; } .showpageNum a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageNum a:hover { border: 1px solid #cccccc; background-color:#cccccc; } .showpagePoint { color:#333; text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; background: #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageOf { text-decoration:none; padding:3px; margin: 0 3px 0 0; } .showpage a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; padding:3px; } .showpage a:hover { text-decoration:none; } .showpageNum a:link,.showpage a:link { text-decoration:none; color:#333333; }

Senin, 22 April 2013

Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

 
1.1       Hakekat,fungsi dan peranan media dalam pembelajaran
Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata ”medium” yang secara harfiah berarti ”perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver), seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer, dan instruktur. Dalam proses pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan ini disampiakan oleh guru kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (message) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agr pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.
Pemahaman terhadap konsep media pembelajaran tidak terbatas hahya kepad peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan atau informas (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut. Dengan demikian, konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan dan pesan yang mengandung dalam satu kesatuan yang utuh.
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana banru untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajran itu sendiri.  Levi & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu:
a.    Fungsi atensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan yang menyertai teks materi pelajaran. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b.    Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c.    Fungsi kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar
d.   Fungsi kompensatoris
Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Secara umum peranan  media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus peranan media pembelajaran adalah:
a.    Menyampaian materi pembelajara dengan prnyearagaman
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
b.    Membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
c.    Membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d.   Mengefisiensi waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
e.    Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f.     Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
g.    Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h.        Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

2.2       Jenis dan kriteria media pembelajaran
Menurut Heinich, Molenda, Russel (1996:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran adalah media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Secara garis besar media pembelajaran dapat diklasifikasikan atas:
1.    Media grafis
Karakteristik yang dimiliki adalah bersifat konkret,dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses,terkadang menggunakan simbo-simbolverbal (pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif. Contoh: gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
2.    Media audio
Karakteristiknya adalah mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas),pesan/program dapat direkam dan diputar kembali, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
3.    Media proyeksi diam
Karakteristik umum media ini adalah pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek-obyek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori danpraktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.
4.    Media permainan dan simulasi
Karakteristik dari media ini adalah melibatkan pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar pebelajar, dapat memberikan umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki sifat luwes, mampu meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar, mampu mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit belajar dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya mudah dibuat serta diperbanyak.
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:

1.    Media hasil teknologi cetak.
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau photografis. Karakteristiknya adalah teks dibaca secara linear, menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif, ditampilkan secara statis atau diam, pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan, berorientasi atau berpusat pada siswa, informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai. Contoh : teks, grafik, foto atau representasi fotografik
2.    Media hasil teknologi audio-visual.
Teknologi audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar.
Karakteristiknya adalah bersifat linear, menyajikan visual yang dinamis, digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang, merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak, dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif, berorientasi pada guru.
3.    Media hasil teknologi yang berdasarkan computer.
Teknologi berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikanmateri dengan menggunakan sumber-suber yang berbasis micro-prosesor. Karakteristiknya adalah dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear, dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang, gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik, prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini, beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi. Contoh:

                                           
4.    Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi gabungan adalah cara unntuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti  jumlah random akses memori yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player, perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio. Karakteristiknya adalah dapat digunkan secara acak, sekuensial, linear, dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya, gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa, prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalam pengembangan dan penggunaanpelajaran, pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan, bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa, bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.
Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi:
1.    Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran
2.    Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
3.    Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Jenis media pembelajaran menurut daya liput terbagi menjadi:
1.    Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.seperti radio dan televisi serta internet
2.    Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat
media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutup dan gelap.
3.    Media untuk pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
Dilihat dari bahan-bahannya, media terbagi menjadi:
1.    Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, danpenggunaannya tidak sulit.
2.    Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan dasarnya kompleks sulit didapat serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai.

2.3       Langkah-langkah penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, terdapat dua unsur penting yang tidak bisa diabaikan, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua unsur ini saling berkaitan karena pemilihan suatu metode mengajar akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang akan digunakan. Media pembelajaran merupakan suatu program yang dibuat dengan rancangan yang sistematis melalui berbagai langkah pengembangan yang melibatkan berbagai terampil dan ahli serta menggunakan berbagai jenis peralatan. Pemanfaatan media merupakan salah satu jalan untuk memudahkan seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
Oleh sebab itu perlu dirancang pemanfaatan media pembelajaran sebaik mungkin agar supaya pemanfaatan media pembelajaran dapat efektif. Ada beberapa pola  pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan media pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain :


1.    Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroom setting)
Dalam tatanan (setting) ini, media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang   tercapainya   tujuan  tertentu.  Pemanfaatannya  pun  dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar  mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, yang meliputi tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya.
2.    Pemanfaatan media di luar situasi kelas
     Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a.       Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa di kontrol atau diawasi. Pemakai media menggunakan media menurut kebutuhan masing- masing. Biasnya pemakai media menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini pemakai tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu.
b.      Pemanfaatan  media  secara  terkontrol  adalah  bahwa  media  itu digunaka dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk   mencapa tujua tertentu.   Dalam pemanfaatan media ini peserta didik harus diorganisasikan dengan baik terlebih dahulu. Sasaran didik diatur dalam kelompok-kelompok belajar.
c.       Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal. Media dapat digunakan secara perorangan. Artinya, media itu digunakan oleh orang saja.




Penggunaan media pembelajaran tidak asal-asaln menuru keinginan guru, tidak terencana, dan sistematik. Guru harus memanfaatkannya menurut langkah-langkah tertentu dengan perencanaan yang sistematik. Djamarah dan Zain mengatakan bahwa,”ada enam langkah yang dapat ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan media”. Langkah-langkah itu adalah:
a.       Merumuskan tujuan pembelajaran dan emanfaatkan media
b.      Persiapan guru
c.       Persiapan kelas
d.      Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media
e.       Langkah kegiatan siswa
f.       Langkah evaluasi pengajaran
Pada fase memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan, prinsip dan dasar pertimbangannya patut di[erhatikan. Sebelum media pembelajaran digunakan, seorang guru harus mempelajari cara penggunaan serta menganalisis keakuratan media tersebut terhadap isi materi yang akan diajarkan. Pada fase ini siswa harus mempersiapkan materi agar kegiatan pembelajara dapat berlangsung dengan baik dan terjadi timbal balik.

2.4       Lingkungan sebagai media pembelajaran
Penggunaan media grafis, tiga dimensi, dan proyeksi seperti telah di jelaskan sebelumnya, pada dasarnya menvisualkan fakta,gagasan, kejadian, peristiwa dalam bentuk tiruan dari keadaan sebenarnya untuk dibahas  dalam kelas dalam membantu proses pengajaran. Dilain pihak guru dan siswa bisa mempelajari keadaan yang sebenarnya diluar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang actual untuk di pelajari, diamati dengan hubungan dalam proses belajar dan mengajar.
Cara ini lebih bermakana siswa dihadapkan dengan persoalan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, ebih factual kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan. Membawa keas atau para siswa ke luar kelas dalam rangka kegiatan belajar tidak terbatas oleh waktu. Artinya tidak selalu memakan waktu yang lama,tetapi tidak saja dalam satu atau dua jam pelajaran tergantung kepada apa yang akan di pelajarinya. Ada beberapa cara mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar yaitu dengan cara survey , kemping atau berkemah, field trip atau karya wisata, praktek lapangan, proyek pelayanan dan pengabdian terhadap masyarakat, mengundang nara sumber dan sebagainya.
Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat di kategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar yaitu lingkungan social, lingkungan alam dan lingkungan buatan. Ketiga lingkungan di atas dapat di manfaatkan sekolah daam proses belajar mengajar melalui pelaksanaan yang seksama oleh para guru dibidang studi baik secara sendiri maupun bersama. Penggunaan lingkungn belajar dapat dilaksanakan dalam jam pelajaran bidang studi di luar jam pelajaran dalam bentuk penugasan kepada siswaatau dalam waktu khusus yang sengaja disiapkan pada akhir semester atau pertengahan semester. Teknis penggunaan lingkungan sebagai belajar hendaknya di tempatkan sebagai media maupun sebagai sumber belajar dalam hubungan dengan materi bidang study yang relevan. Dengan demikian lingkungan dapat berfungsi untuk memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip dan konsep yang dipelajari dalam bidang studi yang bias dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa. Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami. Kelebihan Pemanfa’atan Lingkungan Sebagai Media Pengajaran diantaranya:
1.    Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
2.    Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
3.    Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.
4.    Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta.
5.    Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.
Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus memenuhi beberapa syarat tertentu diantaranya :
1.    Harus sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran
2.    Dapat menarik perhatian siswa
3.    Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat
4.    Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan,
5.    Berhubungan erat dengan lingkungan siswa
6.    Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.






sumber:
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, PT.Grafindo Persada, Jakarta 1997.
http://warungbelajarbebas.blogspot.com/2012/05/pemanfaatan-dan-penggunaan-media.html
http://zulkafri2.blogspot.com/2012/12/langkah-langkah-pemanfaatan-media.html
Sudjana Nara, Ahmad Riva’i, Media Pengajaran, Sianar Baru Algesindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar